Your Adsense Link 728 X 15

Tempat menarik di Musi Banyuasin

Posted by Unknown Saturday, 28 December 2013 0 comments
Hutan Lipur Sekayu

Hutan Lipur Sekayu atau lebih dikenali juga dengan Air Terjun Sekayu terletak di dalam kawasan hutan simpanan Hulu Terengganu tambahan. Ianya berada di dalam daerah Hulu Terengganu, 16 km dari Pekan Kuala Berang dan 56 km dari Bandaraya Kuala Terengganu. Hutan Lipur tersebut mempunyai leluasan lebih kurang 405 hektar. Pelbagai spesis tumbuhan dan pokok yang terdapat di hutan ini termasuklah pokok-pokok yang mempunyai khasiat perubatan yang tinggi.

TAMAN PERTANIAN SEKAYU


Taman Petanian Sekayu terletak bersebelahan Hutan Lipur Sekayu. Taman ini terletak kira-kira 52 km dari Bandaraya Kuala Terengganu dan 15 km dari Pekan Kuala Berang. Taman Pertanian Sekayi merupakan taman pertanian terbesar dengan keluasan kira-kira 93 hektar. Pelbagai taman terdapat di Taman Pertanian Sekayu seperti Taman Orkid, Taman Buah-buahan atau Taman Eksotika, Taman Permainan Kanak-kanak dan Taman Rekreasi. Di pintu masuk ke Hutan Lipur Sekayu dan Taman Pertanian Sekayu pengunjung akan dikenakan caj parkir sahaja minima sebanyak RM1.00 bagi pelbagai jenis kenderaan kecuali motosikal.

Hotel Ranggonang sekayu

Hotel Ranggonang adalah sebuah Hotel berlantai 5 ( Lima ) dengan klasifikasi setara dengan Hotel berbintang tiga. Hotel ini menurut sejarah merupakan bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda. 

Pada awal Tahun 2003 oleh Bupati Musi Banyuasin Bapak H. Alex Noerdin bangunan tersebut direnovasi sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah bangunan hotel yang begitu megah. Digunakan untuk menginap para wisatawan baik lokal maupun Manca Negara, juga diperuntukkan bagi pelaku bisnis yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. 















Aset wisata kabupaten. Musi Banyuasin

Posted by Unknown 0 comments











Kabupaten Musi Banyuasin adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan dengan ibu kota Sekayu. Kabupaten ini memiliki luas wilayah ±25.664 km² yang terbentang pada lokasi 1,3° - 4° LS, 103° - 105° BT. Bupati Kabupaten Musi Banyuasin adalah H. Pahri Azhari yang dilantik pada tanggal 29 Juli 2008 menggantikan Alex Noerdin.

Penduduk Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2004 berjumlah 461.923 jiwa, kemudian jumlah tersebut meningkat  menjadi 475.973 jiwa  pada tahun 2005 atau meningkat 3 persen.Dari jumlah penduduk 475.793 jiwa tersebut, terdapat 232.293 jiwa penduduk laki-laki dan 243.500 jiwa penduduk perempuan. Di kabupaten Musi Banyuasin jumlah penduduk perempuan  lebih besar dibandingkan dengan jumlah laki-laki. Dari sebelas (11) Kecamatan yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin, Kecamatan Bayung Lincir merupakan Kecamatan yang jumlah penduduknya relatif banyak, kemudian jumlah penduduk relatif banyak lainnya terdapat di Kecamatan Sekayu, Kecamatan Sungai Lilin dan Kecamatan Babat Toman. 

Bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Musi Banyuasin dari tahun ke tahun ternyata tidak diikuti dengan pemerataan penyebaran penduduk. Kabupaten Musi Banyuasin yang terdiri dari sebelas (11)  Kecamatan, konsentrasi penduduk sebanyak 15 % terpusat di Kecamatan Sekayu yang merupakan ibukota Kabupaten Musi Banyuasin, adapun luas Kecamatan Sekayu ini hanya 5 persen dari seluruh wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. Kemudian, sebaliknya Kecamatan Bayung Lencir yang memiliki luas wlayah 40 persen dari  luas total Kabupaten Musi Banyuasin hanya dihuni oleh 16 persen pendduk saja. Kondisi ini menunjukkan bahwa terjadi ketidak merataan atau menunjukkan tidak meratanya penyebaran penduduk.
Di Kabupaten Musi Banyuasin, kepadatan penduduk pada tahun 2005 adalah sebesar 33 jiwa per Km2. Dengan terpusatnya penduduk di Kecamatan Sekayu yang merupakan ibukota dari Kabupaten Musi banyuasin, maka Kecamatan ini merupakan Kecamatan yang cukup padat. 

Berdasarkan angka sangat sementara dari kantor BPS Kabupaten Musi Banyuasin, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000  dengan migas pada tahun 2005 adalah sebesar 2.95 persen. Dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Atas dasar Harga Konstan tahun 2000 dengan migas  pada tahun 2004, mengalamai penurunan, yang mencapai 4.71 persen. Pertumbuhan ekonomi Atas Dasar harga Konstan tahun 2000 tanpa migas pun demikian, pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000  tanpa migas adalah sebesar 8.04 persen, mengalami penurunan, dibandingkan pertumbuhan ekonomi Atas dasar Harga Konstan tahun 2000  tanpa migas tahun 2004 yang  mencapai 8.17 persen.   

 Pertumbuhan ekonomi tidak hanya menunjukkan peningkatan produksi atau tingkat pendapatan secara makro, tetapi pertumbuhan ekonomi dapat juga menunjukkan bahwa telah terjadi kenaikan pendapatan per kapita masyarakat, atau dapat dikatakan bahwa dengan melihat pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan penduduk akan bisa dilihat peningkatan dalam pendistrbusian PDRB per kapita maupun pendapatan per kapita.

Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan  tahun 2000  dengan migas , pendapatan per kapita  masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2000 adalah sebesar Rp  17.513.941 ,- kemudian meningkat menjadi Rp 29.826.778 ,- pada tahun 2005. Begitu juga dengan pendapatan per kapita tanpa migas, dari tahun ke tahun pun mengalami peningkatan. 

Popular Posts

Blogger news